CHAPTER 1
TENTANG EVENT MANAGEMENT
Definisi
Event Management
Event management adalah proses dimana sebuah event direncanakan, disiapkan, dan diproduksi. Seperti bentuk
manajemen lainnya, event management
juga meliputi penilaian, pembatasan, perolehan, alokasi, pengarahan,
pengendalian, dan analisis waktu, finansial, sumber daya manusia, produk,
pelayanan, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan. Pekerjaan event manager adalah mengawasi dan
menyiapkan setiap aspek event,
termasuk penelitian, perencanaan, organisasi, implementasi, pengendalian, dan
mengevaluasi desain, tugas, dan produksi.
Proses Event Management
Event management merupakan jalinan proses dan fungsi manajemen yang
rumit. Seperti digambarkan dibawah ini, unit-unit fungsional membentuk susunan
dari bagian terkecil menjadi suatu bagan yang saling berkaitan yang tidak bisa
dipisahkan dan di tinggalkan karena akan menyebabkan efek berantai bagi
sebagian yang lain. Proses dari awal dan akhir digambarkan sebagai suatu
looping yang tidak akan berhenti disatu titik. Setiap akhir adalah permulaan
bagi bagian yang lain.. Julia Rutherford Silvers, CSEP dalam bukunya
yan berjudul The EMBOK Project,
melukiskan bahwa proses manajemen merupakan sebuah benang yang tersusun
membentuk “Tenunan”
Cakupan Event Management
Event
management terdiri dari banyak sekali tipe event. Meskipun industri ini digambarkan kedalam bermacam kategori,
semuanya menunjukkan perencanaan dan produksi sebuah event adalah mengumpulkan orang bersama-sama pada waktu tertentu,
pada tempat tertentu, dan untuk tujuan tertentu. Genre (jenis) event yang dapat dianggap masuk ke dalam
profesi event management digambarkan
dalam Tabel 1.
Table 1
The Event Genre of Event Management
Source : Julia Rutherford Silvers, Event
Management Body of Knowledge Project,
www.juliasilvers.com/embok.htm
Event
Contexts
Daftar dibawah ini
merupakan contoh konteks/lingkungan atau jenis event yang dapat dimasukkan kedalam beberapa kategori genre event. Daftar ini belum lengkap,
dan mungkin ada nama yang berbeda untuk tiap tipe event tergantung pada perusahaan, geografis, atau etnografi budaya.
Yang harus diperhatikan adalah tipe event
tertentu dapat masuk ke dalam beberapa genre
yang berbeda tergantung pada tujuan dan manfaat event dan organisasi penyelenggara atau yang melaksanakan event.
Source : Julia
Rutherford Silvers, Event Management Body of Knowledge Project, www.juliasilvers.com/embok.htm
PENDEKATAN PROYEK EVENT
Struktur dasar dari sebuah event terdiri atas tahapan
dan fungsi operasi dari masing-masing bidang yang terdapat didalamnya. Rangkaian aspek fase membuat seseorang dapat mendekati area fungsi dalam cara yang
sistematik dan komprehensif. Taksonomi ini membantu mengkategorisasi
fungsi-fungsi tersebut kedalam modul atau bidang studi, menentukan area
tanggungjawab, dan untuk analisis sistimatis dalam konteks manajemen risiko.
PROSES
Dimulai dengan sistem proses, yang meliputi penilaian,
seleksi, monitoring, komunikasi, dan
dokumentasi, karena sistem proses dan terminologi yang diajukan ini berdasarkan
sistem proses yang diterima luas, khususnya dalam bidang manajemen risiko. Ini
merupakan sistem rangkaian dan iterative
yang mempromosikan pendekatan dinamis untuk merubah sifat event dan risiko yang tergabung. Manajemen risiko merupakan
aktivitas dinamis dan berlanjut karena risiko berada disekitar meetings dan event secara konstan bergabung, berkembang, berkurang, berubah,
berfluktuasi dalam bentuk urgensi dan prioritas. Proses manajemen risiko harus
proaktif dan siklikal – membantu komunikasi, peramalan, dan perencanaan lebih
lanjut.
Assessment didefinisikan sebagai proses dua
langkah yaitu identifikasi dan analisis. Identifikasi adalah proses penemuan
dan penentuan dimana semua elemen dalam tiap kelas atau kategori
dipertimbangkan. Proses analisis meningkatkan kemampuan prediksi dan membantu
menentukan prioritas yang lebih baik dengan mengkualifikasi dan
mengkuantifikasi tiap elemen atau melakukan identifikasi risiko.
Selection
adalah saat mengambil keputusan, memilih metode atau taktik yang dianggap
paling sesuai untuk mencapai tujuan atau sasaran. Bersamaan dengan keputusan
ini adalah penilaian sumber daya, tanggung jawab, dan kewenangan untuk
melaksanakan taktik yang dipilih. Beberapa taktik dalam manajemen risiko
meliputi penghindaran, pengurangan, pemindahan, isolasi, dan pencegahan.
Monitoring meliputi pengaturan dan perencanaan pelacakan
progres, status, atau kondisi taktik yang dipilih. Termasuk kinerja tindakan
pengendalian risiko, dan pengembangan pilihan yang lebih jauh dan tindakan yang
dibutuhkan dengan mengulangi penilaian dan proses pemilihan.
Communicate merupakan komponen vital dari sistem proses, yang meliputi perolehan informasi
secara berkala dan distribusi plus konsultasi yang sesuai dalam pengambilan
keputusan. Ini penting untuk melibatkan konstituen yang sesuai untuk mencapai assessment komprehensif dan memelihara
penerimaan dan mendukung keputusan yang diambil.
Documentation
termasuk pencatatan, pelaporan, pemeliharaan dan pengarsipan assessments, analisis, rencana respon, monitoring, dan hasil pengendalian, dan
pencatatan serta dokumen lainnya, dan menyediakan data yang bernilai dan bukti
penting untuk mencapai proses manajemen risiko yang mantap.
FASE
Dimulai
dengan sistem fase yang menjelaskan
rangkaian sifat dasar event management,
menitikberatkan pada criticality of time
dalam setiap event project. Fase
meliputi pemrograman, perencanaan, implementasi, event, dan penutupan, dan diambil dari terminologi project management tradisional.
Manajemen risiko efektif tergantung pada pelaksanaan di tiap penghubung
rangkaian keseluruhan siklus event
project, dari permulaan sampai penyelesaian.
Pemrograman Meliputi aktivitas dimana penelitian dilaksanakan dan
konsep ditentukan dan divalidasi. Ini dilakukan ketika lingkup dan konteks
telah ditetapkan, tujuan dan sasaran ditentukan, dan komitmen sumber daya telah
dibentuk yang dilakukan beberapa bulan
sebelum satu event yang ditargetkan
atau aktifitas yang terkait dengan serangkaian event dimasa yang akan datang. Tahap perencanaan lebih lanjut ini
meliputi partisipasi dan koordinasi stakeholder
yang menjadi peran pengawa disamping agensi yang secara langsung bertanggung
jawab terhadap perencanaan event dan
manajemen traffic day-of-event.
Planning merupakan fase dimana persyaratan dan spesifikasi
untuk event project telah ditentukan,
menentukan tugas-tugas yang akan dilakukan, bagaimana tugas tersebut akan
diorganisasikan, sumber daya yang dibutuhkan, dan lingkungan, kondisi, atau
asumsi yang mempengaruhi keputusan yang dibuat.
Implementation merupakan fase dimana semua peralatan dan jasa
dikontrak dan dikoordinasikan, mensingkronkan seluruh kebutuhan logistik dan
operasional event project. Ini merupakan
fase
transisi antara perencanaan operasi event
dengan aktivitas day-of-event. Tim
perencaaan event dan tim oeprasional
bekerja secara strategis untuk menyebarkan rencana manajemen operasional
disamping mengatur pengujian perlengkapan yang dibutuhkan dan aktifitas
pelatihan personal
The Event dipisahkan dari implementasi sebagai fase tertentu
karena perbedaan dan pendekatan dinamis yang dibutuhkan sekali produksi
dimulai. Sementara fase diatas
memiliki kemungkinan keputusan yang dilaksanakan atau tidak, sedangkan sekali event dimulai tidak ada kemungkinan
keputusan tidak dilaksanakan untuk menutup event
(atau pembatalan elemen tertentu atau aktivitas yang sudah dimasukkan ke dalam event). Ini memerlukan rencana
kontinjensi. Kegiatan dilapangan membutuhkan tim manajemen oeprasional yang terorganisasi dengan baik dan infrastruktur
komunikasi. Monitoring
risiko dan fungsi pengendalian menjadi kritis selama fase ini sehingga keadaan
bahaya atau insiden direspon dalam waktu dan tindakan dengan cara yang efektif.
Post Event merupakan fase dimana produksi event ditutup,
dibongkar, dan kewajiban kontraktual diselesaikan. Fase ini juga meliputi
pengumpulan umpan balik dan mereview
tindakan, tugas, dan keputusan. Informasi ini kemudian dievaluasi untuk
menentukan ukuran (Return on Investment)
atau rating sesuai dengan kriteria
yang telah dibangun (kritik kinerja), untuk mengungkap dampak (ekonomi,
lingkungan, sosial, dan budaya), dan untuk mencatat pelajaran yang akan
membantu transfer pengetahuan untuk event
project selanjutnya.
Integration mencerminkan kebutuhan kritikal untuk mengkoordinasi,
mensingkronkan, dan menggabungkan beragam dan besarnya interaksi,
ketergantungan, dan hubungan elemen yang ada dalam project event untuk memastikan keputusan menyatu dengan semua
faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pilihan tersebut.
DEPARTEMEN/FUNSIONAL
Masing-masing
departemen mewakili keseluruhan tugas, yang mencerminkan struktur
organisasional untuk studi dan/atau analisis. Struktur ini membantu
pengembangan sistem dan dokumentasi yang diperlukan untuk disiplin dan
keseluruhan manajemen event dan
risiko yang meliputinya, dan juga sistim yang dapat diprediksi, terstandarisasi
dan formal yang kepentingan utamanya adalah penggambaran lingkup penuh
tanggungjawab, dan kemudian kewajiban manajemen risiko, yang ditugaskan pada event organizer.
Administration.
Fungsi administrasi sangat berkenaan
dengan alokasi, pedoman, dan pengendalian sumber daya yang sesuai yang
digunakan dalam event project. Karena
sumber daya itu terbatas, maka penting sekali untuk memperoleh, mengembangkan,
dan memanfaatkan dengan cara yang paling efisien dan efektif untuk memberi
keuntungan event project dan
membatasi risiko.
Design. Fungsi design fokus pada interpretasi dan
ekspresi artistik dari tujuan dan sasaran event
project dan dimensi eksperientialnya. Elemen-elemen yang dikembangkan dalam
tiap area fungsional dikombinasikan untuk menciptakan event experience yang dapat dinikmati dan bertahan lama, dengan
beberapa pilihan yang dianggap “beresiko” karena karakteristiknya atau karena
desainnya.
Marketing. Fungsi
Marketing menyampaikan fungsi yang
membantu pengembangan bisnis, membina dukungan politik dan ekonomi, dan
membentuk imej serta nilai event project.
Sifat dasar event sebagai sebuah
“pengalaman” mengharuskan sebuah pemahaman menyeluruh mengenai hubungan buyer-seller yang unik yang terkait
dengan product intangible ini.
Operational. Fungsi operations
berkonsentrasi pada orang, produk, dan pelayanan yang dibawa bersama-sama untuk
menghasilkan event project, demikian
juga dengan peran, tanggungjawab, aplikasi, dan manuver yang terkait dengan
masing-masing hal tersebut. Koordinasi yang sempurna dibutuhkan untuk mengelola
simponi logistikal dan fungsional ini yang diperlukan dan diharapkan.
Risiko. Fungsi Risiko berkenaan dengan kewajiban perlindungan,
kesempatan, dan legalitas yang secara tradisional terkait dengan setiap
perusahaan, termasuk event project.
Risiko ini merupakan yang tak terhindarkan terkait dengan setiap pilihan yang
dibuat dan pada semua aktifitas yang dilaksanakan, dan diberi mandat oleh stakeholder dari otoritas regulator
sampai pembedaan event konsumen.
Planning System for Financial Management (source: Silvers &
Nelson, 2005)
Job Analysis for Financial Management (source: Silvers & Nelson,
2005)
CHAPTER 1
TENTANG EVENT MANAGEMENT
Definisi
Event Management
Event management adalah proses dimana sebuah event direncanakan, disiapkan, dan diproduksi. Seperti bentuk
manajemen lainnya, event management
juga meliputi penilaian, pembatasan, perolehan, alokasi, pengarahan,
pengendalian, dan analisis waktu, finansial, sumber daya manusia, produk,
pelayanan, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan. Pekerjaan event manager adalah mengawasi dan
menyiapkan setiap aspek event,
termasuk penelitian, perencanaan, organisasi, implementasi, pengendalian, dan
mengevaluasi desain, tugas, dan produksi.
Proses Event Management
Event management merupakan jalinan proses dan fungsi manajemen yang
rumit. Seperti digambarkan dibawah ini, unit-unit fungsional membentuk susunan
dari bagian terkecil menjadi suatu bagan yang saling berkaitan yang tidak bisa
dipisahkan dan di tinggalkan karena akan menyebabkan efek berantai bagi
sebagian yang lain. Proses dari awal dan akhir digambarkan sebagai suatu
looping yang tidak akan berhenti disatu titik. Setiap akhir adalah permulaan
bagi bagian yang lain.. Julia Rutherford Silvers, CSEP dalam bukunya
yan berjudul The EMBOK Project,
melukiskan bahwa proses manajemen merupakan sebuah benang yang tersusun
membentuk “Tenunan”
Cakupan Event Management
Event
management terdiri dari banyak sekali tipe event. Meskipun industri ini digambarkan kedalam bermacam kategori,
semuanya menunjukkan perencanaan dan produksi sebuah event adalah mengumpulkan orang bersama-sama pada waktu tertentu,
pada tempat tertentu, dan untuk tujuan tertentu. Genre (jenis) event yang dapat dianggap masuk ke dalam
profesi event management digambarkan
dalam Tabel 1.
Table 1
The Event Genre of Event Management
Source : Julia Rutherford Silvers, Event
Management Body of Knowledge Project,
www.juliasilvers.com/embok.htm
Event
Contexts
Daftar dibawah ini
merupakan contoh konteks/lingkungan atau jenis event yang dapat dimasukkan kedalam beberapa kategori genre event. Daftar ini belum lengkap,
dan mungkin ada nama yang berbeda untuk tiap tipe event tergantung pada perusahaan, geografis, atau etnografi budaya.
Yang harus diperhatikan adalah tipe event
tertentu dapat masuk ke dalam beberapa genre
yang berbeda tergantung pada tujuan dan manfaat event dan organisasi penyelenggara atau yang melaksanakan event.
Source : Julia
Rutherford Silvers, Event Management Body of Knowledge Project, www.juliasilvers.com/embok.htm
PENDEKATAN PROYEK EVENT
Struktur dasar dari sebuah event terdiri atas tahapan
dan fungsi operasi dari masing-masing bidang yang terdapat didalamnya. Rangkaian aspek fase membuat seseorang dapat mendekati area fungsi dalam cara yang
sistematik dan komprehensif. Taksonomi ini membantu mengkategorisasi
fungsi-fungsi tersebut kedalam modul atau bidang studi, menentukan area
tanggungjawab, dan untuk analisis sistimatis dalam konteks manajemen risiko.
PROSES
Dimulai dengan sistem proses, yang meliputi penilaian,
seleksi, monitoring, komunikasi, dan
dokumentasi, karena sistem proses dan terminologi yang diajukan ini berdasarkan
sistem proses yang diterima luas, khususnya dalam bidang manajemen risiko. Ini
merupakan sistem rangkaian dan iterative
yang mempromosikan pendekatan dinamis untuk merubah sifat event dan risiko yang tergabung. Manajemen risiko merupakan
aktivitas dinamis dan berlanjut karena risiko berada disekitar meetings dan event secara konstan bergabung, berkembang, berkurang, berubah,
berfluktuasi dalam bentuk urgensi dan prioritas. Proses manajemen risiko harus
proaktif dan siklikal – membantu komunikasi, peramalan, dan perencanaan lebih
lanjut.
Assessment didefinisikan sebagai proses dua
langkah yaitu identifikasi dan analisis. Identifikasi adalah proses penemuan
dan penentuan dimana semua elemen dalam tiap kelas atau kategori
dipertimbangkan. Proses analisis meningkatkan kemampuan prediksi dan membantu
menentukan prioritas yang lebih baik dengan mengkualifikasi dan
mengkuantifikasi tiap elemen atau melakukan identifikasi risiko.
Selection
adalah saat mengambil keputusan, memilih metode atau taktik yang dianggap
paling sesuai untuk mencapai tujuan atau sasaran. Bersamaan dengan keputusan
ini adalah penilaian sumber daya, tanggung jawab, dan kewenangan untuk
melaksanakan taktik yang dipilih. Beberapa taktik dalam manajemen risiko
meliputi penghindaran, pengurangan, pemindahan, isolasi, dan pencegahan.
Monitoring meliputi pengaturan dan perencanaan pelacakan
progres, status, atau kondisi taktik yang dipilih. Termasuk kinerja tindakan
pengendalian risiko, dan pengembangan pilihan yang lebih jauh dan tindakan yang
dibutuhkan dengan mengulangi penilaian dan proses pemilihan.
Communicate merupakan komponen vital dari sistem proses, yang meliputi perolehan informasi
secara berkala dan distribusi plus konsultasi yang sesuai dalam pengambilan
keputusan. Ini penting untuk melibatkan konstituen yang sesuai untuk mencapai assessment komprehensif dan memelihara
penerimaan dan mendukung keputusan yang diambil.
Documentation
termasuk pencatatan, pelaporan, pemeliharaan dan pengarsipan assessments, analisis, rencana respon, monitoring, dan hasil pengendalian, dan
pencatatan serta dokumen lainnya, dan menyediakan data yang bernilai dan bukti
penting untuk mencapai proses manajemen risiko yang mantap.
FASE
Dimulai
dengan sistem fase yang menjelaskan
rangkaian sifat dasar event management,
menitikberatkan pada criticality of time
dalam setiap event project. Fase
meliputi pemrograman, perencanaan, implementasi, event, dan penutupan, dan diambil dari terminologi project management tradisional.
Manajemen risiko efektif tergantung pada pelaksanaan di tiap penghubung
rangkaian keseluruhan siklus event
project, dari permulaan sampai penyelesaian.
Pemrograman Meliputi aktivitas dimana penelitian dilaksanakan dan
konsep ditentukan dan divalidasi. Ini dilakukan ketika lingkup dan konteks
telah ditetapkan, tujuan dan sasaran ditentukan, dan komitmen sumber daya telah
dibentuk yang dilakukan beberapa bulan
sebelum satu event yang ditargetkan
atau aktifitas yang terkait dengan serangkaian event dimasa yang akan datang. Tahap perencanaan lebih lanjut ini
meliputi partisipasi dan koordinasi stakeholder
yang menjadi peran pengawa disamping agensi yang secara langsung bertanggung
jawab terhadap perencanaan event dan
manajemen traffic day-of-event.
Planning merupakan fase dimana persyaratan dan spesifikasi
untuk event project telah ditentukan,
menentukan tugas-tugas yang akan dilakukan, bagaimana tugas tersebut akan
diorganisasikan, sumber daya yang dibutuhkan, dan lingkungan, kondisi, atau
asumsi yang mempengaruhi keputusan yang dibuat.
Implementation merupakan fase dimana semua peralatan dan jasa
dikontrak dan dikoordinasikan, mensingkronkan seluruh kebutuhan logistik dan
operasional event project. Ini merupakan
fase
transisi antara perencanaan operasi event
dengan aktivitas day-of-event. Tim
perencaaan event dan tim oeprasional
bekerja secara strategis untuk menyebarkan rencana manajemen operasional
disamping mengatur pengujian perlengkapan yang dibutuhkan dan aktifitas
pelatihan personal
The Event dipisahkan dari implementasi sebagai fase tertentu
karena perbedaan dan pendekatan dinamis yang dibutuhkan sekali produksi
dimulai. Sementara fase diatas
memiliki kemungkinan keputusan yang dilaksanakan atau tidak, sedangkan sekali event dimulai tidak ada kemungkinan
keputusan tidak dilaksanakan untuk menutup event
(atau pembatalan elemen tertentu atau aktivitas yang sudah dimasukkan ke dalam event). Ini memerlukan rencana
kontinjensi. Kegiatan dilapangan membutuhkan tim manajemen oeprasional yang terorganisasi dengan baik dan infrastruktur
komunikasi. Monitoring
risiko dan fungsi pengendalian menjadi kritis selama fase ini sehingga keadaan
bahaya atau insiden direspon dalam waktu dan tindakan dengan cara yang efektif.
Post Event merupakan fase dimana produksi event ditutup,
dibongkar, dan kewajiban kontraktual diselesaikan. Fase ini juga meliputi
pengumpulan umpan balik dan mereview
tindakan, tugas, dan keputusan. Informasi ini kemudian dievaluasi untuk
menentukan ukuran (Return on Investment)
atau rating sesuai dengan kriteria
yang telah dibangun (kritik kinerja), untuk mengungkap dampak (ekonomi,
lingkungan, sosial, dan budaya), dan untuk mencatat pelajaran yang akan
membantu transfer pengetahuan untuk event
project selanjutnya.
Integration mencerminkan kebutuhan kritikal untuk mengkoordinasi,
mensingkronkan, dan menggabungkan beragam dan besarnya interaksi,
ketergantungan, dan hubungan elemen yang ada dalam project event untuk memastikan keputusan menyatu dengan semua
faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pilihan tersebut.
DEPARTEMEN/FUNSIONAL
Masing-masing
departemen mewakili keseluruhan tugas, yang mencerminkan struktur
organisasional untuk studi dan/atau analisis. Struktur ini membantu
pengembangan sistem dan dokumentasi yang diperlukan untuk disiplin dan
keseluruhan manajemen event dan
risiko yang meliputinya, dan juga sistim yang dapat diprediksi, terstandarisasi
dan formal yang kepentingan utamanya adalah penggambaran lingkup penuh
tanggungjawab, dan kemudian kewajiban manajemen risiko, yang ditugaskan pada event organizer.
Administration.
Fungsi administrasi sangat berkenaan
dengan alokasi, pedoman, dan pengendalian sumber daya yang sesuai yang
digunakan dalam event project. Karena
sumber daya itu terbatas, maka penting sekali untuk memperoleh, mengembangkan,
dan memanfaatkan dengan cara yang paling efisien dan efektif untuk memberi
keuntungan event project dan
membatasi risiko.
Design. Fungsi design fokus pada interpretasi dan
ekspresi artistik dari tujuan dan sasaran event
project dan dimensi eksperientialnya. Elemen-elemen yang dikembangkan dalam
tiap area fungsional dikombinasikan untuk menciptakan event experience yang dapat dinikmati dan bertahan lama, dengan
beberapa pilihan yang dianggap “beresiko” karena karakteristiknya atau karena
desainnya.
Marketing. Fungsi
Marketing menyampaikan fungsi yang
membantu pengembangan bisnis, membina dukungan politik dan ekonomi, dan
membentuk imej serta nilai event project.
Sifat dasar event sebagai sebuah
“pengalaman” mengharuskan sebuah pemahaman menyeluruh mengenai hubungan buyer-seller yang unik yang terkait
dengan product intangible ini.
Operational. Fungsi operations
berkonsentrasi pada orang, produk, dan pelayanan yang dibawa bersama-sama untuk
menghasilkan event project, demikian
juga dengan peran, tanggungjawab, aplikasi, dan manuver yang terkait dengan
masing-masing hal tersebut. Koordinasi yang sempurna dibutuhkan untuk mengelola
simponi logistikal dan fungsional ini yang diperlukan dan diharapkan.
Risiko. Fungsi Risiko berkenaan dengan kewajiban perlindungan,
kesempatan, dan legalitas yang secara tradisional terkait dengan setiap
perusahaan, termasuk event project.
Risiko ini merupakan yang tak terhindarkan terkait dengan setiap pilihan yang
dibuat dan pada semua aktifitas yang dilaksanakan, dan diberi mandat oleh stakeholder dari otoritas regulator
sampai pembedaan event konsumen.
Planning System for Financial Management (source: Silvers &
Nelson, 2005)
Job Analysis for Financial Management (source: Silvers & Nelson,
2005)
Terimakasih atas infonya ya min, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteOh ya, sekedar informasi tambahan aja nih.
Bagi yang membutuhkan Sewa AC Bali untuk keperluan berbagai acara seperti event, pameran, pesta dan lain-lain bisa coba menghubungi kami Arthur Teknik.
Salam Blogger min.